Sabtu, 26 April 2014

Sulsel Terima Samkarya Nugraha Parasamya Purnakarya Nugraha


Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat-tangan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, saat penyerahan tanda kehormatan “Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha”, pada acara peringatan Hari Otonomi Daerah ke-18 Tahun 2014, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 25 April 2014. Tanda kehormatan tersebut diberikan kepada pemerintah daerah yang menunjukkan karya tertinggi dalam melaksanakan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. (ant)


--------------


Sulsel Terima Samkarya Nugraha Parasamya Purnakarya Nugraha



Tiga provinsi, yakni Sulawesi Selatan (Sulsel), Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Tengah (Jateng) menerima penghargaan “Samkarya Nugraha Parasamya Purnakarya Nugraha”, dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada peringatan Hari Otonomi Daerah ke-18, di Istana Negara Jakarta, Jumat, 25 April 2014.


Dalam acara yang dihadiri oleh para bupati, wali kota, dan gubernur dari seluruh Indonesia itu, tiga kabupaten dan empat kota juga menerima penghargaan serupa, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Sleman, Kabupaten Pacitan, Kota Cimahi, Kota Yogyakarta, Kota Depok, dan kota Tangerang.

“Ini pernah ada, terakhir diserahkan pada 1997. Kesuksesan daerah dalam pelaksanaan pembangunan lima tahun. Repelita diganti dengan RPJM,” kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi saat menyampaikan laporan.

Ia menambahkan; ”Ini penghormatan atas kinerja daerah dalam desentralisasi daerah untuk kesejahteraan dan mewujudkan pelayanan publik.”


Mendagri mengatakan otonomi daerah dan tata pemerintahan daerah diatur oleh Undang-Undang nomor 2 tahun 1999 dan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004.

“Kewenangan daerah semakin besar dengan diterapkannya dana alokasi daerah 2015 alokasi dana akan semakin besar dengan alokasi dana ke desa-desa seperti Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 ke desa,” tutur Mendagri.

Sementara itu Presiden mengatakan kedekatan pemimpin dengan rakyat, tidak hanya ditentukan oleh seringnya pemimpin meninjau lapangan, namun juga program dan kebijakan yang mendorong kesejahteraan rakyat.

“Pemimpin datang dan pergi, pemerintah hadir silih berganti mari kita pastikan, agar negeri ini tidak pernah kering dengan sosok pemimpin apapun tingkatannya dan di manapun bertugas, punya hati dan cintai rakyatnya, yang sanggup bekerja keras memajukan kehidupan bangsa dan tegas, rela berkorban dan tidak pernah menyerah menghadapi tantangan masa kini,” ujar Presiden.


Kekompakan dan Sinergi

Pada beberapa kesempatan, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo selalu menyampaikan dan menegaskan bahwa serangkaian penghargaan yang diperoleh hingga penghargaan yang ke-40 berupa "Samkarya Nugraha Parasamya Purnakarya Nugraha", merupakan buah karya dari adanya kekompakan dan sinergi yang baik antara pemerintah dan stakeholder di Sulsel dan terutama rakyat Sulsel.

Kepala Biro Pemerintahan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Sulsel, Syamsuddin Umar menjelaskan dengan diraihnya tanda kehormatan berupa samkarya tersebut maka Gubernur Sulsel dan Pemprov Sulsel telah paripurna (lengkap) mendapatkan tiga tanda kehormatan sipil tertinggi negara yakni Bintang Mahaputra Utama, Satyalancana Karya Bakti Praja Nugraha, dan Parasamya Purna Karya Nugraha.

“Keberhasilan Pemprov Sulsel dalam meraih penghargaan tertinggi negara ini tidaklah mudah. Pemprov harus melewati 2.383 indikator penilaian, diantaranya indikator mengenai sinergitas tatanan pengambilan kebijakan antara eksekutif dan legislatif dengan program dan tujuan nasional. Selain itu, indikator penilaian juga mengacu pada pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan daerah, kesehatan, lingkungan hidup, kepemudaan dan keolahragaan hingga pada persoalan transmigrasi,“ jelasnya. (asnawin)

------
Keterangan
-- Berita ini diolah dari http://sulselprov.go.id/berita-presiden-sampaikan-terima-kasih-kepada-gubernur-sulsel.html, dan http://beritasore.com/2014/04/25/presiden-sby-hadiri-peringatan-hari-otonomi-daerah/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar