Rabu, 26 Februari 2014

Awal Pimpin Bantaeng, Bupati Nurdin Atasi Banjir dengan Cara Naik Gunung


Di awal menjabat bupati Bantaeng pada tahun 2008, Nurdin Abdullah tidak langsung merayakan kemenangannya. Nurdin langsung berjibaku menuntaskan persoalan warga kota Bantaeng yang setiap tahun dilanda banjir. Nurdin langsung mengajak bawahannya untuk menyusuri 8 jalur anak sungai di kaki Gunung Lompobattang, yang ketika hujan deras tiba, banjir langsung menggenangi kota Bantaeng. (int)




------------------

Awal Pimpin Bantaeng, Nurdin Abdullah Atasi Banjir


Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Jumat, 21/02/2014

Makassar - Di awal menjabat bupati Bantaeng pada tahun 2008, Nurdin Abdullah tidak langsung merayakan kemenangannya. Nurdin langsung berjibaku menuntaskan persoalan warga kota Bantaeng yang setiap tahun dilanda banjir.

Nurdin langsung mengajak bawahannya untuk menyusuri 8 jalur anak sungai di kaki Gunung Lompobattang, yang ketika hujan deras tiba, banjir langsung menggenangi kota Bantaeng.

"Baru kali ini ada bupati yang pada saat hujan deras bukannya istirahat di rujab, tapi beliau mengajak kami untuk naik gunung menyusuri jalur air yang menjadi penyebab banjir, perjalanan menyusuri anak sungai kita tempuh sekitar 6 jam, dari siang sampai malam," ujar Syahrul Bayan, Kabid Tenaga Kerja Pemkab Bantaeng saat ditemui detikcom di rujab Bantaeng, jumat (21/2).

Menurut Syahrul, pada tahun pertama kepemimpinan Nurdin, banjir mencapai ketinggian hampir 1 meter dan menggenangi rujab Bupati Bantaeng yang berada di pusat kota Bantaeng. Selain itu pula, pada tahun 2008, terjadi peristiwa banjir bandang yang menyapu Kecamatan Bissapu dan Kecamatan Mattoanging yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari kota Bantaeng, yang menewaskan 1 orang warga Bissapu.

Setelah diketahui alur anak sungai yang menjadi biang kebanjiran, Nurdin kemudian membangun Cekdam seluas 5 hektar di kelurahan Balang Sikuyu, Kecamatan Bantaeng.

Dengan adanya Cekdam yang jaraknya sekitar 3 kilometer di atas kota Bantaeng, Cekdam juga dimanfaatkan untuk air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum Bantaeng dan untuk irigasi teknis yang dimanfaatkan petani Bantaeng.

Selain itu, untuk menangani banjir, Nurdin yang merupakan Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Hasanuddin ini, kemudian menginisiasi proyek penghijauan di empat kecamatan di daerah ketinggian, yakni Kecamatan Eremerasa, Kecamatan Uluere, Kecamatan Bantaeng, dan Kecamatan Tompobulu.

"Saat ini sedikitnya ada 30 tempat pembibitan pohon, seperti trembesi, angsana, dan tanjung, yang cocok untuk program reboisasi, pemerintah dan warga Bantaeng melakukan penanaman pohon di sekitar hutan yang gundul ketika itu," ujar Asri Syahril, mantan Camat Uluere yang kini menjabat Kadis Pariwisata Bantaeng.

Asri menambahkan, kepemimpinan Nurdin juga dapat mengubah ribuan hektar lahan nganggur di wilayah Pajjukukang, menjadi kawasan industri, yang akan didirikan beberapa pabrik smelter yang didanai investor Cina, India dan Jepang. Salah satu investor asal Cina, Yinyi Group, berinvestasi sebanyak Rp 23 triliun untuk mendirikan pabrik peleburan bijih nikel.

Suryadi, warga Bantaeng yang ditemui detikcom, menyebutkan kepemimpinan Nurdin di Bantaeng seperti membawa keajaiban, yang bisa mengubah wajah dan pertumbuhan ekonomi kabupaten Bantaeng.

"Pak Nurdin, seperti titipan Tuhan bagi warga Bantaeng yang membangun dan memimpin Bantaeng dengan hati," ujar Suryadi.

Sumber:
-- http://news.detik.com/read/2014/02/21/161550/2504960/10/2/awal-pimpin-bantaeng-bupati-nurdin-atasi-banjir-dengan-cara-naik-gunung
-- http://news.detik.com/read/2014/02/21/161550/2504960/10/awal-pimpin-bantaeng-bupati-nurdin-atasi-banjir-dengan-cara-naik-gunung?n992204fksberitadsfdsf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar