PEMBEKALAN KKN. Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono memberikan sambutan pada pembekalan Pembekalan KKN Tematik Posdaya Berbasis Peradaban Angkatan ke-49, di Auditorium Kampus UIN Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin No 3, Samata-Gowa, Sulsel, Kamis, 20 Februari 2014. (Foto: www.uin-alauddin.ac.id)
--------------
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=345100
Senin, 24 Februari 2014
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono menegaskan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) telah menjadi primadona bagi 200 perguruan tinggi di Tanah Air. Kegiatan ini ditunggu para mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Sebab, kegiatan ini terbukti mampu memberi manfaat yang besar baik bagi mahasiswa, civitas akademika, dan bagi masyarakat luas.
Haryono Suyono menyampaikan pembekalan KKN Tematik Posdaya adalah pelajaran berharga bagi para mahasiswa. Sebelum menjadi sarjana, mereka akan merasakan terjun ke masyarakat melalui bimbingan para dosen pendamping lapangan.
"Di situlah para mahasiswa akan dinilai bukan lagi oleh dosennya, tetapi oleh guru-guru besar mulai dari camat, lurah/kepala desa, RT/RW, dan masyarakat di desa-desa," kata Haryono, pada Pembekalan KKN Tematik Posdaya Berbasis Peradaban Angkatan ke-49, di Auditorium Kampus UIN Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin No 3, Samata-Gowa, Sulsel, Kamis, 20 Februari 2014.
Oleh karena itu, kata Haryono, para mahasiswa peserta KKN harus mempunyai setidaknya lima jenis kepercayaan, yakni pertama, mahasiswa harus percaya kepada diri sendiri.
Kedua, mahasiswa harus percaya kepada teman, bahwa dirinya bagian dari teman lainnya. Ketiga, mahasiswa harus percaya kepada institusi atau universitas tempat dia menimba ilmu.
Selanjutnya, mahasiswa harus percaya kepada masyarakat, dan kelima, mahasiswa harus percaya dan cinta kepada usaha dirinya sendiri agar laku jual, sehingga lulusan UIN Alauddin Makassar menjadi rebutan pasar dan menghasilkan pendapatan yang tinggi karena digembleng dengan ilmu pengetahuan yang berani menghadapi persaingan global.
Rektor UIN Alauddin Prof Qadir Gassing mengatakan, pihaknya sengaja menggelar KKN Tematik Posdaya, karena ternyata KKN Posdaya yang digagas Haryono Suyono sejalan dengan visi dan misi UIN Alauddin.
"Yang dibangun Yayasan Damandiri dan PPM UIN Alauddin banyak persamaannya. Sama-sama ingin membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat serta lingkungannya, berkeinginan mengembangan sumber daya manusia dan sumberdaya alam," tutur Qadir Gassing.
Pembekalan KKN Tematik diikuti 1.770 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka akan diterjunkan ke masyarakat yakni ke-7 kabupaten, 18 kecamatan, dan 198 desa di Provinsi Sulawesi Selatan.
Ke-7 kabupaten yang dituju adalah Kabupaten Bantaeng, Bulukumba, Jeneponto, Pangkep, Sidrap, Gowa dan Takalar.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara UIN Alauddin dan Yayasan Damandiri ini menarik perhatian berbagai kalangan. Sejumlah pejabat tinggi Provinsi Sulsel dan tokoh masyarakat pun antusias mengikutinya.
Hadir pada acara ini Rektor UIN Alauddin Qadir Gassing, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) H Bahaking Rama, Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) HM Sattu Alang, Asisten IV Gubernur Sulsel Mapagio, Deputi Direktur Kewirausahaan Yayasan Damandiri Mazwar Noerdin, dan para dosen pendamping lapangan. (Yon Parjiyono)
--------------
KKN Tematik Posdaya Jadi Primadona
- 1.770 Mahasiswa UIN Alauddin KKN pada Tujuh Kabupaten
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=345100
Senin, 24 Februari 2014
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono menegaskan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) telah menjadi primadona bagi 200 perguruan tinggi di Tanah Air. Kegiatan ini ditunggu para mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Sebab, kegiatan ini terbukti mampu memberi manfaat yang besar baik bagi mahasiswa, civitas akademika, dan bagi masyarakat luas.
Haryono Suyono menyampaikan pembekalan KKN Tematik Posdaya adalah pelajaran berharga bagi para mahasiswa. Sebelum menjadi sarjana, mereka akan merasakan terjun ke masyarakat melalui bimbingan para dosen pendamping lapangan.
"Di situlah para mahasiswa akan dinilai bukan lagi oleh dosennya, tetapi oleh guru-guru besar mulai dari camat, lurah/kepala desa, RT/RW, dan masyarakat di desa-desa," kata Haryono, pada Pembekalan KKN Tematik Posdaya Berbasis Peradaban Angkatan ke-49, di Auditorium Kampus UIN Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin No 3, Samata-Gowa, Sulsel, Kamis, 20 Februari 2014.
Oleh karena itu, kata Haryono, para mahasiswa peserta KKN harus mempunyai setidaknya lima jenis kepercayaan, yakni pertama, mahasiswa harus percaya kepada diri sendiri.
Kedua, mahasiswa harus percaya kepada teman, bahwa dirinya bagian dari teman lainnya. Ketiga, mahasiswa harus percaya kepada institusi atau universitas tempat dia menimba ilmu.
Selanjutnya, mahasiswa harus percaya kepada masyarakat, dan kelima, mahasiswa harus percaya dan cinta kepada usaha dirinya sendiri agar laku jual, sehingga lulusan UIN Alauddin Makassar menjadi rebutan pasar dan menghasilkan pendapatan yang tinggi karena digembleng dengan ilmu pengetahuan yang berani menghadapi persaingan global.
Rektor UIN Alauddin Prof Qadir Gassing mengatakan, pihaknya sengaja menggelar KKN Tematik Posdaya, karena ternyata KKN Posdaya yang digagas Haryono Suyono sejalan dengan visi dan misi UIN Alauddin.
"Yang dibangun Yayasan Damandiri dan PPM UIN Alauddin banyak persamaannya. Sama-sama ingin membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat serta lingkungannya, berkeinginan mengembangan sumber daya manusia dan sumberdaya alam," tutur Qadir Gassing.
Pembekalan KKN Tematik diikuti 1.770 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka akan diterjunkan ke masyarakat yakni ke-7 kabupaten, 18 kecamatan, dan 198 desa di Provinsi Sulawesi Selatan.
Ke-7 kabupaten yang dituju adalah Kabupaten Bantaeng, Bulukumba, Jeneponto, Pangkep, Sidrap, Gowa dan Takalar.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara UIN Alauddin dan Yayasan Damandiri ini menarik perhatian berbagai kalangan. Sejumlah pejabat tinggi Provinsi Sulsel dan tokoh masyarakat pun antusias mengikutinya.
Hadir pada acara ini Rektor UIN Alauddin Qadir Gassing, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) H Bahaking Rama, Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) HM Sattu Alang, Asisten IV Gubernur Sulsel Mapagio, Deputi Direktur Kewirausahaan Yayasan Damandiri Mazwar Noerdin, dan para dosen pendamping lapangan. (Yon Parjiyono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar