TOKOH PERS Dahlan Iskan (keempat dari kanan) dan isteri (kelima dari kanan), foto bersama mantan Ketua PWI Sulsel HM Alwi Hamu (kedua dari kanan), Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh (paling kiri), wartawan senior Harun Rasyid Djibe (kedua dari kiri) dan Nurdin Mangkana (ketiga dari kiri), serta beberapa pengurus PWI Sulsel, saat berkunjung ke Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, Rabu, 5 Maret 2014. (Foto: Asnawin)
-----------------------
Sambutan Hangat Masyarakat Pers untuk Dahlan Iskan
Oleh: Asnawin
Tokoh pers nasional yang kini menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga menjadi peserta Konvensi Calon Presiden RI yang diadakan Partai Demokrat, Dahlan Iskan, mendapat sambutan hangat dari ribuan masyarakat pers dan masyarakat umum, saat berkunjung dan melaksanakan shalat ashar di Masjid Wartawan PWI Sulsel yang berada di dalam area Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, Rabu, 5 Maret 2014.
Masyarakat pers tersebut antara lain berasal dari Sulawesi Tenggara, Kota Palopo dan Luwu Raya (Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur), Kota Parepare, Kabupaten Bone, Kabupaten Bulukumba, serta beberapa daerah lainnya.
Kehadiran ribuan masyarakat pers dan masyarakat umum di Gedung PWI Sulsel tersebut, membuat arus lalu-lintas di Jalan AP Pettarani mengalami kemacetan.
"Kami datang bersama rombongan dari Bulukumba dengan mengendarai lima buah bus," ungkap Pemred Harian Radar Selatan, Sunarti Zain, kepada penulis.
Di antara masyarakat pers yang hadir, tampak sejumlah wartawan senior dan pemimpin media massa, antara lain HM Alwi Hamu (mantan Ketua PWI Sulsel dan Bos Fajar Group), H Syamsu Nur (mantan Ketua PWI Sulsel), Dahlan Kadir (Ketua SPS Sulsel), Nurdin Mangkana (mantan Pemimpin Redaksi Harian Pedoman Rakyat), Harun Rasyid Djibe (pendiri Harian Fajar), Udhin Palisuri dan Ramiz Parenrengi (wartawan senior/budayawan), Zulkifli Gani Ottoh (Ketua PWI Sulsel), Ronald Ngantung (Ketua DKD PWI Sulsel/Wapemred Harian Tribun Timur), Iwan Setiawan (Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Selatan), dan Rusli Sumara (Kepala Stasiun LPP TVRI Sulsel).
Zulkifli Gani Ottoh mengatakan, kehadiran Dahlan Iskan di Gedung PWI Sulsel bukan sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, melainkan sebagai tokoh pers.
"Beliau kita undang ke Gedung PWI bukan sebagai Menteri BUMN atau sebagai calon presiden, melainkan sebagai tokoh pers yang kebetulan akan mengikuti debat calon presiden di Makassar," jelasnya.
Badik Lambang Kejantanan
Dahlan Iskan tiba di Gedung PWI Sulsel sekitar pukul 15.30 Wita tanpa pengawalan protokoler. Saat turun dari mobilnya, Dahlan Iskan langsung disambut dengan lambaian tangan dan bendera dari ribuan orang yang memadati Gedung PWI Sulsel.
------------------
BADIK. Dahlan Iskan (paling kiri) mengacungkan badik di tangan kanan dan sarung badik di tangan kiri, didampingi wartawan senior Udhin Palisuri (kedua dari kanan) dan Ramiz Parenrengi, saat berkunjung ke Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, Rabu, 5 Maret 2014. (Foto: Asnawin)
---------------
Dengan senyumannya yang khas, Dahlan Iskan melambaikan tangannya dan menyalami beberapa orang. Saat memasuki pekarangan Gedung PWI Sulsel, Dahlan Iskan yang didampingi Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh, langsung dipakaikan songkok Bugis (songkok Bone) dan sarung sutra khas Sulawesi Selatan.
Setelah itu, Dahlan Iskan disambut dengan tarian ang'ngaru (tarian penyambutan) dari seseorang yang memakai pakaian adat khas Bugis-Makassar dengan sebilah badik di tangan.
Selanjutnya Dahlan Iskan bersama rombongan langsung melaksanakan shalat ashar berjamaah di Masjid Wartawan PWI Sulsel.
Seusai shalat ashar, Dahlan Iskan mengikuti prosesi acara penyambutan secara resmi di depan masjid dan di halaman samping kiri Gedung PWI Sulsel, yang ditandai dengan pemasangan panggung dan tenda berukuran besar. Hanya sekitar lima ratus kursi yang tersedia di bawah tenda, sehingga sebagian besar massa terpaksa berdiri di sekitar tenda dan halaman Gedung PWI Sulsel.
Acara penyambutan diawali dengan kata pengantar Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh yang sekaligus memandu acara tersebut. Zugito-sapaan akrab Zulkifli Gani Ottoh-menjelaskan bahwa Masjid Wartawan PWI Sulsel dibangun sejak 2010 dan sudah memasuki tahap akhir pembangunannya.
"Biaya yang telah dihabiskan kurang lebih Rp 1,2 miliar yang merupakan hasil perjuangan teman-teman pengurus PWI Sulsel, dengan mencari sumbangan dari berbagai pihak, termasuk dari saudara-saudara kita yang non-muslim," papar Zugito.
Acara selanjutnya, pembacaan puisi oleh wartawan senior dan budayawan Udhin Palisuri dengan diiringi alunan musik dan lagu. Perpaduan puisi, alunan musik, dan lagu tersebut membuat suasana menjadi tenang dan membuat orang tersenyum kagum.
Berikutnya penyerahan helm standar kepada Wakil Ketua PWI Sulsel Hasan Kuba, Wakil Ketua PWI Sulsel Rifai Manangkasi, Sekretaris Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Sulsel Andi Pasamangi Wawo, serta kepada perwakilan Tukang Bentor (kendaraan roda tiga becak motor) atas nama John, dan kepada pengawas pembangunan Masjid Wartawan PWI Sulsel Daeng Tinri'.
Helm standar secara bergantian diserahkan oleh Dahlan Iskan, Harun Rasyid Djibe, Nurdin Mangkana, dan HM Alwi Hamu. Seusai penyerahan helm dilanjutkan dengan foto bersama dengan latar belakang Masjid Wartawan PWI Sulsel.
Berikutnya penyerahan hadiah sepuluh pasang sepatu olahraga bertuliskan huruf "DI" yang merupakan singkatan dari Dahlan Iskan. Di antara sepuluh pemenang kuis, terdapat seorang anggota Polri bernama Winarno, yang kebetulan bertugas sebagai pengamanan acara.
"Sebelum Pak Dahlan Iskan datang, kami mengadakan acara kuis dan para pemenang kuis mendapatkan hadiah sepatu olahraga Dahlan Iskan," ungkap Zugito.
Zugito kemudian mengundang Dahlan Iskan ke atas panggung dan meminta menyerahkan hadiah kepada para pemenang.
Setelah Dahlan Iskan dan para pemenang kuis turun dari panggung, Zugito mengundang Kepala Stasiun LPP TVRI Sulsel Rusli Sumara guna menyampaikan masalah yang dihadapi LPP TVRI, terutama terkait tidak adanya dana liputan khusus Pemilu Legislatif 2014.
Dahlan Iskan yang duduk di jejeran kursi terdepan para tamu, tampak menyimak serius penuturan Rusli Sumara, dan kemudian mengacungkan jempol sebagai tanda siap memperjuangkan permintaan LPP TVRI.
Berikutnya, penyerahan badik (keris khas Bugis-Makassar) dari wartawan senior dan budawayan Ramiz Parenrengi kepada Dahlan Iskan.
Sebelum penyerahan badik, Zugito terlebih dahulu menjelaskan bahwa pemakaian songkok Bugis-Makassar dan sarung sutra menandakan Pak Dahlan Iskan diterima sebagai warga kehormatan Bugis-Makassar, sedangkan penyerahan badik sebagai lambang kejantanan masyarakat Bugis-Makassar bertujuan mengingatkan Pak Dahlan agar berani menghadapi segala tantangan dan risiko.
Pernyataan Zugito tersebut diperkuat oleh Ramiz Parenrengi.
"Badik ini merupakan lambang kejantanan dan lambang keberanian," katanya kepada Dahlan Iskan.
Pada zaman dahulu kala, kata Ramiz, orang-orang Bugis-Makassar yang senang merantau dengan menyeberangi lautan luas, mengandalkan tiga ujung, yaitu ujung lidah untuk bernegosiasi, ujung kemaluan (kejantanan laki-laki) untuk mempererat persaudaraan, serta ujung badik untuk menyelesaikan masalah secara jantan jika tidak ada kesepakatan.
Setelah menerima badik, Dahlan Iskan langsung mengacungkannya dengan memegang badik di tangan kanan dan sarung badik di tangan kiri. Melihat gaya Dahlan Iskan tersebut, ribuan massa yang memadati halaman Gedung PWI Sulsel, langsung bertepuk-tangan sambil tertawa gembira.
Penyerahan badik tersebut merupakan akhir dari keseluruhan prosesi acara kunjungan Dahlan Iskan di Gedung PWI Sulsel.
Selanjutnya, Dahlan Iskan bersama isteri, serta sejumlah wartawan senior naik bentor dari Gedung PWI Sulsel ke Hotel Clarion Makassar, tempat dilangsungkannya Debat Kandidat Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat.
---------------
NAIK BENTOR. Dahlan Iskan bersama isteri, melambaikan tangan kepada massa ketika naik bentor meninggalkan Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, menuju Hotel Clarion Makassar, tempat dilangsungkannya Debat Kandidat Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat, Rabu, 5 Maret 2014. (Foto: Asnawin)
------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar