KUPU-KUPU raksasa dengan sayap terkembang, dibuat secara artistik di atas pintu gerbang kawasan wisata dan Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Alfred Russel Wallace pada sekitar 1857, menjuluki kawasan ini sebagai "The Kingdom of Butterfly" atau Kerajaan Kupu-kupu (Foto: wikipedia.org)
---------------------
Mengenal Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung (3-bersambung):
Kerajaan Kupu-kupu (The Kingdom of Butterfly)
Oleh: Asnawin
(Wartawan, Penulis, Dosen)
Jauh sebelum Karaeng Simbang, Patahoeddin Daeng Paroempa, menemukan dan memberikan nama untuk kawasan wisata air terjun Bantimurung, seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi, dan ahli biologi dari Britania Raya, bernama Alfred Russel Wallace (lahir 8 Januari 1823 – meninggal 7 November 1913 pada umur 90 tahun), telah berkunjung dan sempat menetap di kawasan wisata Bantimurung (diperkirakan antara tahun 1856-1857).
Wallace banyak melakukan penelitian lapangan, dimana untuk pertama kalinya dilakukan di sungai Amazon pada tahun 1846 saat ia masih berusia 23 tahun, dan kemudian di Kepulauan Nusantara yang sekarang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (antara tahun 1854 hingga 1862).
Selama ekspedisinya di Nusantara, diperkirakan dia telah menempuh jarak tidak kurang dari 22.500 kilometer, melakukan 60 atau 70 kali perjalanan terpisah, dan mengumpulkan 125.660 spesimen fauna meliputi 8.050 spesimen burung, 7.500 spesimen kerangka dan tulang aneka satwa, 310 spesimen mamalia, serta 100 spesimen reptil. Selebihnya, mencapai 109.700 spesimen serangga, termasuk kupu-kupu yang paling disukainya.
Wallace tentu saja tidak menyebut nama Bantimurung dalam buku atau catatannya, karena nama Bantimurung baru ada puluhan setelah dirinya meninggalkan kawasan wisata tersebut. Namun berdasarkan catatan dan buku yang ditulisnya, kawasan hutan yang sekarang menjadi kawasan wisata Bantimurung itulah yang dijuluki Alfred Russel Wallace sebagai "The Kingdom of Butterfly" atau Kerajaan Kupu-kupu. Wallace bahkan menyebutkan bahwa di lokasi tersebut (Bantimurung) terdapat sedikitnya 250 spesies kupu-kupu.
Hingga kini, Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya. Di tempat ini sedikitnya ada 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999.
Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana.
Kupu-kupu ini pula yang menjadi salah satu titik tolak penyelenggaraan konservasi kawasan. Tahun 2010, berfokus di Kawasan Wisata Bantimurung, ditemukan 133 spesies kupu-kupu. Pengamatan ini dilakukan sepanjang tahun, guna menggali lebih dalam tentang perbedaan kemunculan jenis kupu-kupu setiap bulannya.
Tahun 2011-2012, kegiatan yang sama juga dilaksanakan namun mencakup wilayah pengamatan yang lebih luas, yaitu beberapa wilayah di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, jenis kupu-kupu yang ditemukan berjumlah 222 jenis, yaitu 200 jenis teridentifikasi pada tingkat spesies, 5 jenis teridentifikasi pada tingkat sub famili, 13 jenis pada tingkat famili, dan 4 jenis pada tingkat super family.
Saat ini ada empat jenis yang mendapat perlindungan khusus di Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung, yaitu troides hypolitus, troides helena, troides holipron, dan chetosia myrina.
-------------
Wallace tentu saja tidak menyebut nama Bantimurung dalam buku atau catatannya, karena nama Bantimurung baru ada puluhan setelah dirinya meninggalkan kawasan wisata tersebut. Namun berdasarkan catatan dan buku yang ditulisnya, kawasan hutan yang sekarang menjadi kawasan wisata Bantimurung itulah yang dijuluki Alfred Russel Wallace sebagai "The Kingdom of Butterfly" atau Kerajaan Kupu-kupu. Wallace bahkan menyebutkan bahwa di lokasi tersebut (Bantimurung) terdapat sedikitnya 250 spesies kupu-kupu. (Foto: Saiful Bachri)
---------------
Sumber referensi:
-- http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/3105
-- http://www.dephut.go.id/uploads/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_index.htm
-- http://bantimurung.maroskab.go.id/sejarah-bantimurung
-- http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Bantimurung_Bulusaraung
-- http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_lindung
-- http://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Russel_Wallace
-- http://id.wikipedia.org/wiki/Stalaktit
-- http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuh_Keajaiban_Dunia
-- http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuh_Keajaiban_Dunia_Baru
-- http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
-- Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan
-- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konsenvasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=64&Itemid=169
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=525%3Athe-kingdom-of-butterfly&catid=74%3Abranding&Itemid=171
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=62&Itemid=171
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=524%3Athe-spectacular-tower-karst&catid=74%3Abranding&Itemid=179
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=122&Itemid=183
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=118&Itemid=191
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=158&Itemid=208
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=121&Itemid=209
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=519&Itemid=218
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=520&Itemid=219
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=521&Itemid=220
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=522&Itemid=221
-- http://www.tn-babul.org/index.php?option=com_content&view=article&id=523&Itemid=222
-- http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/travelling/14/03/09/n26epa-taman-bulu-saraung-kembangkan-tujuh-objek-wisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar