Sabtu, 22 Februari 2014

Presiden Dianugerahi Gelar Adat Warga Kehormatan Toraja


PRESIDEN RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung (paling kiri baju putih) dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (berjalan di belakang Presiden SBY), berjalan di atas karpet merah dan disambut dengan tari-tarian, pada acara penganugrahan gelar adat, di Makale, Tana Toraja, Kamis, 20 Februari 2014. (Foto: Humas Setkab RI)

 


------------

Presiden Dianugerahi Gelar Adat Warga Kehormatan Toraja


Kamis, 20 Februari 2014
http://nasional.kompas.com/read/2014/02/20/1844256/Presiden.Dianugerahi.Gelar.Adat.Warga.Kehormatan.Toraja

TORAJA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi gelar adat sebagai warga kehormatan dari masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Penganugerahan tersebut dilakukan di plaza Kolam Makale, Tana Toraja, Kamis, 20 Februari 2014.

Seperti dikutip dari situs Presiden, upacara penganugerahan adat berlangsung meriah. Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono mengenakan pakaian adat Toraja berwarna putih. Prosesi dimulai dengan arak-arakan Lettoan atau usungan hewan piaraan yang bermakna menjadikan keluarga diberkati Tuhan, dan pembacaan Singgi atau sastra Toraja. Singgi adalah pujaan sakral sebagai ungkapan penghargaan, berisi harapan dan doa kepada seseorang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya.

"Kami menyanjung dalam harap tiada henti Presiden RI Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono. Kami menerima sebagai warga kehormatan masyarakat Toraja dengan gelar pemimpin yang bertalenta dan berkarakter, memperoleh karunia dari Tuhan semesta alam, menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana serta senantiasa memberi kesejukan bagai bulan di langit bagi masyarakatnya dalam membangun kehidupan yang damai, sejahtera, bersukacita dan berpengharapan," demikian secuplik singgi yang disampaikan oleh Tominaa Ne' Sando Tato' Dena'.

Setelah itu, SBY menerima Labo Pinai (parang khas Toraja) dan Piagam Singgi dari Bupati Theofilus Allorerung. Adapun Ibu Ani menerima Sarong (semacam topi caping) dari isteri Bupati, Yariana Allorerung.

Presiden SBY mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin dan pemuka adat Toraja atas anugerah ini.

"Semoga gelar adat dan warga kehormatan yang kami berdua terima mendapatkan ridha Tuhan YME serta membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua, masyarakat Toraja, bangsa dan negara tercinta," ujar SBY.

Dalam pidatonya, SBY mengatakan bahwa Tana Toraja dikenal dengan kebaikan masyarakatnya yang religius, menghormati adat istiadat dan budaya, memiliki rasa persaudaraan, toleransi dan kerukunan yang tinggi, menghormati mereka yang dituakan, serta menjalin rasa kasih sayang diantara sesama.

"Ini adalah gambaran masyarakat yang baik yang hendak kita tegakkan di negeri tercinta ini," kata SBY.

Masyarakat Indonesia yang diinginkan Presiden SBY adalah masyarakat yang menyelesaikan setiap permasalahan dengan damai, penuh rasa kekeluargaan dan persaudaraan sehingga mencegah konflik dan kekerasan.

"Saat negara damai, maka pembangunan akan lebih baik sehingga ekonomi dan kesejahteraan rakyat pun meningkat," ucap Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengaku telah menginstruksikan para menteri terkait dan Gubernur Sulsel untuk terus meningkatkan sektor pariwisata di Toraja.

Saat ini, Toraja menempati peringkat dua destinasi wisata nasional setelah Bali. Wilayahnya memukau, alamnya indah, tradisi dan budayanya unik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar