Senin, 10 Februari 2014

Golkar Sulsel Rawan di Tujuh Daerah


Gubernur Sulsel yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kiri) foto bersama Deniary Alwi Hamu (caleg DPR RI dari Partai Gerindra). Syahrul Yasin Limpo mengingatkan pengurus Partai Golkar agar bekerja lebih keras untuk memenangi Pemilu Legislatif 2014. (int)




------------------

Golkar Sulsel Rawan di Tujuh Daerah



Fri,07 February 2014
http://www.fajar.co.id/politik/3124203_5665.html

MAKASSAR,FAJAR -- Partai Golkar yakin tampil sebagai pemenang di tingkat provinsi. Namun, di beberapa daerah, posisi partai berlambang pohon beringin itu sedang rawan.

Setidaknya ada tujuh daerah yang dikhawatirkan oleh pengurus DPD I. Tujuh daerah dimaksud adalah Luwu Utara, Bone, Pangkep, Bantaeng, Jeneponto, Soppeng, dan Makassar.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengingatkan pengurus di daerah itu agar bekerja lebih keras. Tidak boleh lengah. Sedikit saja lengah, maka Golkar bakal disalip oleh parpol lain.

Penekanan ini disampaikan Syahrul saat membuka rapat koordinasi daerah (Rakorda) Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) di sekretariat DPD I Partai Golkar Sulsel, Kamis, 6 Februari 2014.

Dari tujuh daerah rawan itu, empat di antaranya paling mengkhawatirkan, yakni Makassar, Bantaeng, Soppeng, dan Jeneponto. Keempat daerah itu dipimpin oleh kepala daerah bukan dari Golkar.

Di Makassar, misalnya, wali kotanya adalah Ilham Arief Sirajuddin yang menjabat ketua Demokrat Sulsel. Lalu, Bupati Soppeng Andi Soetomo adalah penasihat DPD Gerindra Sulsel. Lalu Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, tidak berparpol.

Bone juga tetap menjadi perhatian lebih karena wilayahnya yang luas. Kondisi itu memberi kesempatan kepada parpol untuk menggarap pemilih di sana. Itu yang membuat DPD Golkar Sulsel menjadikan Bone sebagai daerah rawan, meski dipimpin bupati dari Golkar, yakni Andi Fahsar M Padjalangi.

Dalam rakorda yang berlangsung tertutup kemarin, peserta membahas strategi pemenangan. Mereka berupaya memaksimalkan pergerakan caleg demi meraih kursi mayoritas di setiap level.

Ketua BKPP Golkar Sulsel, Moh Roem mengakui tujuh daerah dimaksud mesti mendapat perhatian lebih intensif. Menjelang pemungutan suara, kinerja partai politik juga harus makin kencang.

Dia mengatakan, bisa jadi ada caleg yang bergerak kencang, pada sisi lain partai yang kurang maksimal. Kondisi sebaliknya juga bisa terjadi.

"Banyak faktor bisa jadi penyebab. Itulah gunanya evlauasi ini," kata Roem yang juga ketua DPRD Sulsel.

Dalam rakorda kemarin, pihaknya meminta seluruh BKPP memompa semangat caleg di lapangan. Terutama di wilayah yang masuk kategori rawan.

Terpisah, Ketua BKPP Partai Golkar Makassar, Haris Yasin Limpo mengatakan, pihaknya siap melakukan konsolidasi. Namun, sejauh ini dia menilai kinerja caleg Makassar pada lima dapil sudah berjalan maksimal.

"Cuma memang persaingan partai politik sangat ketat. Kami mesti lebih giat lagi," beber legislator DPRD Makassar ini.

Partai Golkar Makassar berharap bisa meningkatkan jumlah kursinya di DPRD Makassar periode 2014-2019. Saat ini, Golkar hanya memiliki 11 kursi DPRD Makassar periode 2009-2014.

Beber Strategi

Pada kesempatan terpisah kemarin, Syahrul Yasin Limpo hadir di Graha Pena. Dia bersantai di Top Caffee di lantai 19. Syahrul sempat membeberkan strategi pemenangan kepada Deniary R Alwi Hamu, caleg DPR RI asal Gerindra.

Menurutnya, jika ingin terpilih, caleg harus rela tidak punya waktu libur, sering meninggalkan keluarga, dan lebih banyak bertemu masyarakat.

"Saya dahulu lebih sering tidur di mobil. Satu hari bisa sampai lima kabupaten dikunjungi untuk sosialisasi," beber mantan bupati Gowa dua periode itu.

Dia menambahkan, seorang caleg harus lebih banyak melihat momentum yang bisa dijadikan peluang untuk meraup suara lebih banyak.

"Misalnya ada konstituen yang menggelar acara pernikahan, kita hadiri juga," lanjut Syahrul. (nur-yuk/sap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar