Selasa, 11 Februari 2014

Lagi, Tanggul Pantai Sumpang Ambruk


AMBRUK. Ombak besar dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tanggul pantai Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, kembali ambruk, Senin, 10 Februari 2014.  Bahkan beberapa titik lokasi tanggul jebol hingga ke bahu jalan. Kondisi ini jika tak segera dibenahi akan menggerus hingga separuh badan jalan. (Foto: Rusman Nasar/Harian Fajar)



---------------

Lagi, Tanggul Pantai Sumpang Ambruk


Tue,11 February 2014
http://www.fajar.co.id/sulawesiselatan/3129613_5663.html

BARRU, FAJAR -- Ombak besar dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tanggul pantai Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, kembali ambruk, Senin, 10 Februari 2014.  Bahkan beberapa titik lokasi tanggul jebol hingga ke bahu jalan. Kondisi ini jika tak segera dibenahi akan menggerus hingga separuh badan jalan.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barru, Usuluddin, menyatakan, untuk pengerjaan tanggul pantai Sumpang Binangae, sudah pernah dilakukan perbaikan. Namun karena ombak yang besar hingga kembali ambruk lagi.

"Selama ini anggarannya hanya melalui anggaran perubahan, harusnya  masuk APBD pokok," katanya.

Menurutnya, dalam beberapa kali usulan dari kecamatan posisi rencana pembangunan tanggul pantai tak masuk skala prioritas. Padahal tanggul itu sudah mendesak untuk dibenahi. Anggaran yang dibutuhkan juga tidak main-main, kalau tanggul butuh dana puluhan miliar, apalagi kalau mau dilengkapi dengan penahan ombak.

Terkait kerusakan tanggul Sumpang Binangae dan di beberapa sungai di Barru, kemarin  mulai dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan. Hanya saja, menurut A Wawo Manonjengi, salah seorang warga yang hadir dalam musyawarah pembangunan, menyatakan, perbaikan kerusakan tanggul mendesak, namun sayangnya tidak menjadi skala prioritas.

Bahkan, katanya, masalah tanggul di Barru ini terjadi di beberapa lokasi, namun kelihatan dalam draf perencaaan yang dibahas dalam musrembang hanya berada pada prioritas antara kedua dan ketiga.

"Harusnya jika itu sudah mendesak masuk skala ranking satu dalam perencanaan," ujarnya.

Sementara Idham Khalid, salah seorang anggota DPRD Barru, menyebutkan, masalah prioritas atau tidak itulah perlunya dibicarakan di tingkat musawarah perencanaan pembangunan. Jika itu mendesak tentu bisa saja kembali menjadi skala prioritas. (rus/yan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar