Jumat, 07 Februari 2014

Bupati Gowa Larang Sekolah Terima BSM


TOLAK BSM. Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diharapkan bisa mengurangi beban orang tua justru ditolak di Kabupaten Gowa. Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo melarang sekolah menerima BSM. Ichsan menilai bantuan pendidikan yang merupakan dana aspirasi anggota DPR-RI rawan penyalahgunaan. Jumlah siswa miskin rawan dimanipulasi dengan harapan memperoleh bantuan dana lebih besar. (int)






--------------

Bupati Gowa Larang Sekolah Terima BSM


Thu,06 February 2014
http://www.fajar.co.id/sulawesiselatan/3120369_5663.html

SUNGGUMINASA, FAJAR -- Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diharapkan bisa mengurangi beban orang tua justru ditolak di Kabupaten Gowa. Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo melarang sekolah menerima BSM.

Ichsan menilai bantuan pendidikan yang merupakan dana aspirasi anggota DPR-RI rawan penyalahgunaan. Jumlah siswa miskin rawan dimanipulasi dengan harapan memperoleh bantuan dana lebih besar.

"Indikasinya bisa terbaca dari data siswa miskin yang tidak melalui instansi terkait, melainkan hanya berdasarkan data sekolah," ujar Ichsan kepada wartawan, di kantornya, Rabu, 5 Februari 2014.

Sejak BSM digulirkan awal Januari lalu, Ichsan mengaku mencium adanya indikasi ketidakberesan penyaluran bantuan. Dia menegaskan kepala sekolah tidak mengubah data penerima BSM dengan melakukan manipulasi data sehingga terjadi penambahan bantuan.

"Jka ada yang berani melakukan, maka saya pasti menindak tegas. Satu di antaranya dicopot dari jabatannya," katanya.

Penegasan itu terkait adanya dugaan beberapa kepala sekolah yang berusaha melakukan manipulasi data siswa miskin untuk mendapatkan BSM melalui Kementerian Pendidikan tanpa diketahui Pemkab, termasuk Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gowa.

Ichsan menilai bantuan tersebut merupakan dana aspirasi anggota DPR RI yang dititipkan melalui Kementerian Pendidikan. Bantuannya bisa saja tidak sampai pada siswa bersangkutan, melainkan disalahgunakan kepala sekolah dan oknum calon anggota legislatif  tertentu.

"Bagi kepala sekolah yang berani menerima, maka kalau bukan kepala sekolahnya yang berhenti, saya yang berhenti jadi bupati," tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gowa, Idris Faisal Kadir di ruang kerjanya berharap tidak ada kepala sekolah berani mengurus dana aspirasi tersebut. Kalau pun sudah ada, dia mengingatkan untuk tidak melanjutkan.

Selama ini, 5.000 lebih murid SD dari keluarga miskin sudah memperoleh bantuan sebesar Rp 500.000 lebih/murid/tahun. Demikian pula 6.000 lebih pelajar SMP miskin juga menerima bantuan yang cukup setiap tahun.

"Setahu saya, tidak ada sekolah yang mengurus dana aspirasi tersebut. Jumlah siswa miskin di Gowa juga tidak cukup 20.000 orang sebagai persyaratan seorang caleg incumbent bisa menyalurkan BSM," katanya. (jai/rif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar